Mahasiswa Manajemen Pendidikan dan Universiti Kebangsaan Malaysia Laksanakan Cross Culture Understanding of Supervision

mp.unesa.ac.id – Surabaya, Kamis 6 Maret 2020. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kedatangan tamu dari Malaysia yaitu mahasiswa Jurusan Pendidikan Khas, Fakultas Pendidikan, Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) yang melakukan studi terkait salah satu keunggulan Unesa yaitu Ramah Disabilitas dan program yang ada di dalamnya. Terdapat 4 mahasiswa UKM yang mengikuti studi di FIP Unesa. Mahasiswa UKM berkesempatan belajar bersama mahasiswa Unesa hingga 31 Maret 2020. Kegiatan pembelajaran yang pertama diikuti yaitu beberapa matakuliah yang ada di jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) FIP Unesa terkait program Disabilitas.
Gayung bersambut, Jurusan Manajemen Pendidikan (MP) FIP Unesa juga menjadi tempat studi ini. Mata kuliah Supervisi Klinis menjadi matakuliah yang diikuti bersama mahasiswa. Bapak Syunu Trihantoyo, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan sekaligus pengampu matakuliah supervisi klinis menyambut dengan hangat kehadiran mahasiswa UKM. Sambutan hangat tersebut terlihat dengan melibatkan mahasiswa UKM dalam perkuliahan.
Untuk melibatkan secara aktif mahasiswa UKM, maka pada perkuliahan yang dilaksanakan hari Kamis ini, ketua jurusan termuda di FIP ini membentuk 4 kelompok diskusi, dimana setiap kelompok salah satunya harus terdiri dari mahasiswa UKM. Terdapat 5 pertanyaan yang disuguhkan sebagai bahan diskusi. Salah satu pertanyaan yang menjadi daya tarik mahasiswa adalah pelaksanaan supervisi di Malaysia. Kemenarikan ini dipicu oleh istilah supervisi di Malaysia serta gaya bicara mahasiswa UKM yang sedikit berbeda dengan mahasiswa Indonesia, terutama Unesa.
Di sesi terakhir, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok kecil. Perbedaan yang mencolok dalam pelaksanaan supervisi di Malaysia adalah guru wajib mengikuti pembinaan profesionalisme guru minimal 2 kali dalam setiap tahun. Sehingga diharapkan melalui pembinaan tersebut, profesionalisme guru akan meningkat. Presentasi setiap kelompok tersebut disambut dengan yel-yel yang meriah dari setiap kelompok.
Untuk menutup kegiatan pembelajaran ini, Bapak Syunu Trihantoyo, S.Pd., M.Pd menyampaikan, bahwa kegiatan pembelajaran kali ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi mahasiswa. Melalui pertukaran pengalaman kali ini berarti mahasiswa telah melaksanakan cross culture understanding of supervision, memahami perbedaan budaya, terutama budaya supervisi pada setiap negara. (acs/rif)