Terinspirasi dari Warung Kopi, Cahyo Febri Wicaksono Meraih Juara 1 Lomba Essay Ekonomi Nasional

mp.fip.unesa.ac.id - Selasa (17/05/2021) Inspirasi sebenarnya bisa datang dari mana saja, kita hanya perlu membuka mata, hati, dan jiwa kita untuk dapat menemukannya. Begitu pula yang dialami Cahyo Febri Wicaksono, mahasiswa Manajemen Pendidikan yang pada tanggal 14 Mei 2021 kemarin dinobatkan mendapat Juara 1 pada lomba Essay Ekonomi Nasional yang diselenggarakan oleh Kader Muda Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Mahakarya Asia. Cahyo mengangkat topik pada tulisan essay nya ternyata terinspirasi dari sebuah warung kopi. Sebelumnya, Cahyo membaca artikel ilmiah yang kemudian dari hasil yang dibaca diperpadukan dengan sebuah warung kopi.
“Alasan saya mengambil topik tersebut pada essay sebenarnya berawal dari membaca artikel ilmiah yang menyatakan salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas perekonomian Negara adalah UMKM. UMKM dari tahun ke tahun menyerap tenaga kerja semakin besar. Namun, semenjak pandemi ternyata UMKM mengalami permasalahan karena ketika mobilitas umum berhenti sehingga UMKM kehilangan konsumen secara besar-besaran. Kemudian saya menelaah UMKM yang saat ini sedang diminati masyarakat Indonesia adalah warung kopi. Bisa dilihat saat ini warung kopi di Indonesia sangat banyak,dan sangat disenangi semua masyarakat semua kalangan. Namun, karena pandemic banyak yang akhirnya warung kopi juga ditutup sehingga saya mencoba memberikan solusi dari masalah tersebut dan menuliskan pada essay yang diberi judul WARKOPNESIA: Digital Platform Sebagai Virtual Coffee Shop dan E-Marketplace Berbasis Mobile App guna Mempercepat Pembangunan Ekonomi pada Era New Normal” terang mahasiswa asal Sidoarjo ini
Cahyo menambahkan bahwa Warkopnesia ini mengadaptasikan bentuk warung kopi kedalam versi digital dengan tetap mempertahankan esensi dari warung kopi yaitu interaksi. Ketika pengguna membuka aplikasi ini bisa searching warung kopi yang ingin dikunjungi, tinggal klik lalu bisa masuk room dan melakukan interaksi dengan pengunjung lainnya, bisa membuat breakout , menyalakan musik, dan bermain game. Misal ingin memesan makanan tinggal pesan nanti akan ada kurir yang mengantarkan pesanan ke rumah.
Ketika ditanya motivasi terus berkarya, mahasiswa angkatan 2020 ini menjelaskan bahwa motivasinya hanya sederhana yaitu suka mengulik sesuatu.
“Motivasi saya sebenarnya sangat sederhana, kebetulan saya orangnya suka mengulik sesuatu dan membayangkan sesuatu yang sekiranya belum ada. Kemudian saya tulis menjadi sebuah gagasan. Saya kebetulan juga senang membaca, dan dari hasil membaca akhirnya saya menemukan pemikiran baru. Kalau soal prestasi atau dapat juara itu saya menganggapnya sebagai akibat bukan tujuan.” Ujarnya
Terkait dengan semua prestasi yang berhasil diraihnya. Menurut Cahyo, bahwa yang terpenting tetapkan mindset dari awal.
“Ketika mindset kita hanya untuk mendapatkan prestasi maka ketika kita mengerjakan sesuatu hanya ditujukan untuk mendapatkan prestasi dan apabila hasilnya ternyata belum bisa mendapakan prestasi maka kita akan berhenti mengerjakan hal tersebut. Lain halnya kalau mindset kita untuk berkarya, maka fokus kita mengerjakan sesuatu yaitu agar bisa bermanfaat untuk orang lain. Saya kira ketika kita menanamkan mindset untuk terus berkarya akan lebih memicu semangat dan kita tidak akan berhenti meskipun pada akhirnya mendapati kegagalan. Saya juga terinsprasi dari pesan kakak tingkat bahwa semua orang mempunyai jatah gagal dan mumpung kita masih muda habiskan jatah gagal kita terlebih dahulu dengan mengikuti berbagai perlombaan atau event supaya ketika kita bertambah usia jatah gagal tersebut habis dan pada akhirnya kita bisa memetik keberhasilan dari semua usaha yang sudah dikerjakan.” Tutur Cahyo berpesan. (Shel/el)