Guru Bahagia, Siswa Berprestasi: Sinergi untuk Pendidikan Unggul

mp.fip.unesa.ac.id – Rabu (08/01/25) Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, perhatian terhadap kesejahteraan guru menjadi salah satu aspek kunci. Guru yang sejahtera tidak hanya mencerminkan penghargaan atas jasa mereka namun juga memiliki dampak langsung pada prestasi siswa di berbagai jenjang pendidikan. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan guru diharapkan tercipta sinergi positif yang berkontribusi pada tercapainya pendidikan unggul.
Guru adalah garda terdepan dalam dunia pendidikan. Faktanya di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru yang menghadapi berbagai tantangan mulai dari keterbatasan finansial, beban kerja yang tinggi, hingga akses terhadap pelatihan dan pengembangan kompetensi yang kurang memadai. Pemerintah melalui berbagai kebijakan strategis berupaya mengatasi masalah ini, termasuk peningkatan tunjangan profesi, penyediaan fasilitas penunjang, serta penguatan program pelatihan berbasis teknologi.
Dari segi gaji, pemerintah telah mengambil langkah-langkah penting seperti pemberian tunjangan profesi guru dan insentif tambahan bagi guru di daerah terpencil. Meski demikian, gaji pokok guru masih menjadi sorotan utama terutama bagi guru honorer yang sering kali menerima upah jauh di bawah upah minimum regional. Kondisi ini memengaruhi dimana guru honorer tidak lagi diperbolehkan sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), pemerintah dilarang mengangkat pegawai non-ASN dan pemenuhan kebutuhan pegawai hanya dilakukan melalui jalur seleksi penerimaan ASN yang terdiri dari PNS dan PPPK.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan guru berbanding lurus dengan motivasi kerja dan efektivitas pengajaran. Guru yang merasa dihargai cenderung lebih bersemangat dalam menjalankan tugasnya, sehingga mampu menciptakan proses belajar-mengajar yang menyenangkan dan inspiratif bagi siswa. Dampaknya, siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan mencapai prestasi yang lebih baik. Meningkatkan kesejahteraan guru bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan dukungan dari sekolah dan masyarakat. Sekolah dapat menciptakan budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif, sementara masyarakat dapat berperan dengan memberikan apresiasi serta mendukung program-program pendidikan di lingkungan sekitar.
Peningkatan kesejahteraan guru harus menjadi agenda prioritas dalam menciptakan pendidikan unggul di Indonesia. Dengan guru yang bahagia, proses pembelajaran menjadi lebih bermakna, siswa lebih termotivasi, dan hasil pendidikan lebih optimal. Sinergi antara semua pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, hingga masyarakat, menjadi kunci untuk mewujudkan cita-cita pendidikan nasional yang lebih baik. Guru adalah pilar pendidikan. Ketika mereka diberikan perhatian dan penghargaan yang layak, hasilnya akan tercermin pada generasi penerus yang lebih cerdas, kreatif, dan berdaya saing tinggi. Mari bersama-sama membangun ekosistem pendidikan yang mendukung kesejahteraan guru demi Indonesia yang lebih maju. (nad)