Sebuah Goresan Pengabdian

Oleh:
Hitta Alfi Muhimmah, M.Pd
Mengabdi untuk mengabadi.
Sebuah pengabdian yang tak mengharap imbalan.
Ketika ia memutuskan untuk mengabdi, maka ia akan mengabadi.
Mengabadi dalam sebuah karya dan sejarah.
Program Studi Manajemen Pendidikan yang saat ini sudah berubah namamenjadi Jurusan Manajemen Pendidikan. Menjadi mahasiswa angkatan pertama tidaklah mudah. Semua harus dilakukan dengan mandiri dan belajar dari tetangga (Prodi/Jurusan lain). Angkatan 2009 benar-benar menjadi kakak pertama di Jurusan ini. kami harus menerima dengan kondisi yang sederhana dan apa adanya.
Organisasi kemahasiswaan belum kami miliki. Biasanya
mahasiswa baru berbahagia disambut oleh kakak tingkat di Jurusannya. Berbeda dengan
kami, saat itu kami harus meminjam kakak tingkat dari Jurusan Teknologi
Pendidikan yang menyambut kedatangan kami.
Karena kami belum memiliki organisasi kemahasiswaan,
maka wajib hukumnya untuk merintis dari awal. Tahun 2010 adalah tahun kedua
kami menjadi mahasiswa MP. Tahun ini, kami belum diijinkan untuk membuat ormawa
(Organisasi Kemahasiswaan). Namun, kami diberi kesempatan untuk magang di
ormawa tingkat Jurusan yaitu BEMJ-TP atau ormawa tingkat Fakultas BEM-FIP.
Saya dan beberapa teman memutuskan untuk mendaftar di
kepengurusan BEM-FIP. Sebagian teman lain memutuskan untuk magang di BEMJ-KTP.
Banyak pelajaran baru yang kami dapatkan selama berada di BEM-FIP. Dari sini kami
mulai mengerti bagaimana seluk beluk organisasi kemahasiswaan, bagaimana
mengelola keuangan, bagaimana membuat program kerja dan lain sebagainya.
Kebetulan saat itu saya diberi amanah untuk
menyelenggarakan kegiatan seminar nasional yang menghadirkan narasumber tingkat
nasional serta rekan-rekan BEM IMAKIPSI (Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Seluruh Indonesia). Dengan acara ini, saya dituntut untuk belajar
banyak hal. Apalagi tamu yang dihadirkan adalah perwakilan mahasiswa FIP/FKIP
seluruh Indonesia.
Tahun 2011 saatnya saya pulang ke Prodi MP dan memulai
mengabdi disini. Setelah satu tahun kami menimba ilmu di BEM-FIP, saatnya tahun
ini kami dipercaya untuk merintis organisasi kemahasiswaan tingkat prodi. Sudah
saatnya MP memiliki organisasi kemahasiswaan. BEM-P MP Badan Eksekutif
Mahasiswa Prodi MP.Berawal dari penyelenggaraan Musyawarah Anggota (MA) dalam
rangka pemilihan ketua dan wakil BEM dan DLM Prodi MP. Dibantu oleh senior kami
di jurusan Teknologi Pendidikan.
Hasil MA memutuskan suara terbanyak akan berhak
menjadi ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan DLM (Dewan Legislatif
Mahasiswa). Forum memutuskan bahwa saya terpilih menjadi ketua BEM-P MP periode
2011-2012. Sedangkan ketua DLM MP adalah Saudara Panji. Jangan dikira ketika
prosesi pemilihan ini berjalan mulus tak ada kendala. Justru berawal dari sini
saya mengenal bagaimana intrik-intrik politik bermain.
Malam hari saat proses MA berlangsung, ada kejadian
yang lucu. Ada oknum yang mengatas namakan diri saya mengirimkan pesan singkat
atau SMS ke nomor handphonesebagian
besar peserta MA. Isi pesan itu adalah bahwa oknum itu meminjam sejumlah uang
kepada mereka untuk keperluan membayar SPP kuliah. Dan pesan itu mengatas
namakan diri saya. Sehingga peserta MA saat itu bertanya-tanya. Apa benar saya
yang telah mengirimkan pesan ini.
Kami membaca situasi, memang saat itu ada salah satu
teman yang sangat berambisi untuk menjadi ketua BEM. Namun ia ditolak oleh
forum karena terkendala IPK. Saat itu ada persyaratan bahwa untuk menjadi calon
ketua BEM harus memiliki IPK minimal 3.00. Sedangkan IPK dibawah 3.00. Setelah
ditelusuri beberapa orang, kemungkinan besar yang membuat fitnah ini adalah
dia. Benar-benar saya mulai belajar ilmu politik dalam organisasi sekecil ini.
Berdasarkan hasil MA, saya diberi amanah untuk menjadi
ketua BEM-P MP 2011-2012. Proses yang panjang bercucur darah dan keringat. Ini
bukan akhir dari segalanya. Justru ini adalah langkah awal perjuangan kami
untuk mendirikan BEM pertama kali. Kami kuatkan barisan untuk menyusun formasi.
Selama proses penyusunan formasi ini juga tak seindah yang dibayangkan. Banyak
terror dimana-mana. Saya berusaha merangkul semua pihak, yang awalnya oposisi
terhadap saya, tetap saya rangkul untuk bergabung bersama di kabinet saya. Itu
cara yang saya lakukan agar mereka merasa dihargai dan dibutuhkan.
11 April 2011 proses pelantikan berlangsung. Sejarah
pengabdian bermula dari sini. Belum ada satu bulan masa kepemimpinan saya.
Sudah ada suara sumbang untuk mendemo saya turun dari jabatan. Dengan dalih
saya adalah perempuan dan perempuan hukumnya haram menjadi seorang pemimpin.
Organisasi akan hancur jika dipimpin oleh seorang perempuan.
Ujian silih berganti, disisi lain saya tidak boleh
fokus pada serangan-serangan mereka. Banyak program kerja menanti di bulan ini
yang harus dikerjakan. Kami rapatkan barisan, saling menguatkan antar personil,
lupakan masalah dan fokus tujuan bersama.
Hal paling unik yang kami miliki selama di BEM-P MP
adalah ruang kerja. Selepas kami dilantik, kami tidak memiliki ruang kerja yang
layak. Ruang kerja kami terbuat dari bekas gudang dibawah tangga pintu masuk
gedung O4. Hanya lemari bekas yang menjadi tabir kami. Karpet bekas dan banner bekas menjadi alas kami. Bahkan laptop
pribadi yang setiap hari digunakan untuk mengerjakan administrasi organisasi.
Ruang kerja bersejarah itu menjadi saksi perjuangan
kami. Bahkan kadang karpet yang kami gunakan sebagai alas, juga digunakan oleh
kucing untuk tidur. Karena ruangan kami tak memiliki pintu dan penuh dengan
angin jendela. Artinya masih sangat terbuka. Bukan ruang kerja permanen,
melainkan ruangan kerja yang seadanya.
Kondisi
kami selama satu periode kebelakang penuh dengan kesederhanaan. Sangat
bersyukur ketika kami diberikan sepetak ruang kerja dilengkapi dengan karpet
untuk alasnya, dan beberapa lemari bekas untuk penyekatnya. Kami menyadari
bahwa kami merupakan pengurus BEM periode pertama, jadi apapun tetap kami
terima dengan lapang dada. Tetapi satu hal yang harus kami banggakan, kami
tidak akan pernah menyerah dengan kondisi tempat dan fasilitas yang sangat
sederhana. Bahkan kami juga rela untuk bermalam di tempat ruang kerja yang
tanpa penutup itu. Karena saat itu, yang turun tangan langsung adalah Pak
Dekan. Bapak Drs. I Nyoman Sudarka, M.S. Beliau langsung mengutus staffnya agar
dibuatkan ruangan ala kadarnya untuk kami.
“Kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja tuntas” adalah
motto kami dalam menjalankan roda oraganisasi selama satu periode. Rasa ikhlas
yang membingkai, diiringi kecerdasan menyusun strategi, maka akan menghasilkan
ketuntasan kerja yang optimal. Untuk menghasilkan kerja tuntas yang optimal pun
diperlukan kerja sama yang kuat tanpa melihat kekurangan atau kelebihan, tua
atau muda, bahkan senior atau junior.
Begitu cepat rasanya kami harus mengakhiri tugas ini,
berbagai macam lika-liku dan manis, asam, pahitnya organisasi telah kami alami
dalam menjalankan amanah. Terkadang kami harus bersitegang dengan pengurus,
kadang kami salah berkomunikasi yang akan menimbulkan salah paham dan akhirnya
mempengaruhi kinerja. Bahkan kadang kami juga sungkan menegur dan akhirnya
dijalankan sendiri. Namun inilah sejatinya kebersamaan. Telah menjadi keceriaan
bagi kami harus rela ngelembur tidur dilantai dingin tanpa penutup di ruang
kerja kami, bahkan rela merogoh kocek kami hanya untuk sebuah kebersamaan
mencapai tujuan yang kami inginkan.
“Setiap langkah adalah pengabdian ku” kini saatnya
memetik buah dari hasil pengabdian selama ini. Rasa bangga yang
setinggi-tingginya tentunya atas hasil yang telah kami rasakan dalam
menjalankan tongkat estafet organisasi ini karena seluruh program kerja yang
telah diamanahkan kepada kami terlaksana dengan baik. bahkan yang paling
menggembirakan dari sekian program yang kami jalankan, kami berhasil
merealisasikan serta merevitalisasi berbagai macam kegiatan insedental.
Pada
awal bulan Desember 2011, kami berhasil menunjukkan eksistensi kami di kalangan
mahasiswa MP se-Indonesia. Kami berhasil mengundang segenap pengurus BEM/HMJ
MP-AP se-Indonesia. Acara ini kami kemas dalam kegiatan Temu Kolegial AP-MP
Indonesia. Alhamdulillah, meskipun kegiatan ini merupakan non program kerja,
akan tetapi kami dapat sambutan baik dari kalangan dosen dan mahasiswa yang
datang sebagai peserta dari beberapa universitas.
Apresiasi dari berbagai kalangan, organisasi yang masih seumur jagung seperti kami, sudah berani menjadi tuan rumah acara Temu Kolegial sebesar ini. Inilah awal mula adanya organisasi IKMMPI (Ikatan Mahasiswa Manajemen Pendidikan Indonesia). Kongres pertama di adakan di kampus kita tercinta. Prodi Manajemen Pendidikan FIP Unesa. (hit/rif/acs)