Menekan Angka Dropout, Masa Depan Anak Bangsa yang Dipertaruhkan!
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/mp-fip/thumbnail/5e0f56cf-b946-489d-8acb-4056b8662f29.jpg)
mp.fip.unesa.ac.id – Jum’at (24/01/24) Angka putus sekolah di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung terselesaikan. Penyebabnya beragam, mulai dari tekanan ekonomi keluarga, pernikahan dini, hingga akses pendidikan yang tidak merata. Anak-anak dari keluarga prasejahtera sering kali dihadapkan pada pilihan sulit: melanjutkan pendidikan atau membantu keluarga bertahan hidup.
Platform seperti Kartu Indonesia Pintar memang sudah membantu, tapi apakah itu cukup? Di banyak daerah terpencil, jarak sekolah yang jauh dan fasilitas yang minim tetap menjadi penghalang utama. Sementara itu, di kota-kota besar, tekanan sosial, seperti beban kerja orang tua, dan kurangnya motivasi belajar sering kali mengarahkan anak pada keputusan untuk berhenti sekolah.
Solusinya harus lebih dari sekadar bantuan dana. Kita membutuhkan pendidikan alternatif seperti sekolah berbasis komunitas atau pelatihan keterampilan. Selain itu, penting untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya pendidikan, baik kepada anak-anak maupun orang tua mereka.
Ini bukan hanya soal memberikan hak pendidikan, tapi juga soal memastikan masa depan generasi muda kita. Jika dropout terus meningkat, kita kehilangan kesempatan untuk menciptakan SDM yang berkualitas. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang harus kita prioritaskan bersama. Jadi apa yang bisa kamu lakukan untuk menjaga mereka tetap di bangku sekolah? (azh)
Narasi dan gambar dibuat dari AI