LMS Lokal vs Global: Bersaing untuk mendukung pendidikan Indonesia?

mp.fip.unesa.ac.id – Rabu (09/04/2025) Persaingan antara platform Learning Management System (LMS) lokal dan global semakin sengit seiring dengan transformasi digital dalam dunia pendidikan. Kedua jenis platform ini berlomba-lomba untuk menyediakan solusi terbaik demi mendukung proses belajar mengajar, baik secara daring maupun hybrid.
Platform LMS global seperti Google Classroom, Moodle, dan Canvas menawarkan jangkauan yang luas, fitur-fitur canggih, dan dukungan teknologi terkini. Sementara itu, LMS lokal seperti Rumah Belajar, Pintar, dan Quipper Indonesia pun menunjukkan keunggulan, terutama dalam hal adaptasi terhadap kurikulum nasional, bahasa, dan karakteristik peserta didik di tingkat lokal.
"Keunggulan LMS lokal terletak pada kemampuannya memahami konteks budaya dan kebutuhan pendidikan di Indonesia, sedangkan LMS global menyediakan kestabilan dan skalabilitas teknologi," kata Dr. Ratna Sari, seorang pakar teknologi pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta.
Dengan meningkatnya kebutuhan akan pembelajaran yang fleksibel, pemerintah mendorong pengembangan LMS lokal agar bisa bersaing dalam aspek teknologi dan mampu menjangkau daerah-daerah terpencil. Kolaborasi antara pengembang lokal dengan institusi pendidikan menjadi strategi utama dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut dan dukungan dari kebijakan yang tepat, diharapkan persaingan sehat antara LMS lokal dan global dapat memperkaya pilihan pembelajaran digital bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. [art]
Narasi dan Gambar ini dibuat dengan bantuan AI.