ChatGPT Masuk Ruang Kelas: Inovasi Cerdas atau Bumerang Pendidikan?

mp.fip.unesa.ac.id – Rabu (16/04/2025) Kehadiran ChatGPT di ruang kelas memicu perdebatan hangat di kalangan pendidik dan pelajar. Di satu sisi, teknologi ini dianggap mampu membantu siswa memahami materi dengan lebih cepat dan mudah. Namun di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa penggunaan ChatGPT bisa mengurangi daya pikir kritis dan ketergantungan siswa pada teknologi.
Sebagai alat berbasis kecerdasan buatan, ChatGPT mampu menjawab berbagai pertanyaan, merangkum teks, hingga membantu menulis esai. Ini tentu menjadi peluang besar jika dimanfaatkan sebagai pendukung pembelajaran yang kreatif dan interaktif. Namun, tanpa pengawasan dan pemahaman etika penggunaan, ChatGPT justru bisa mendorong praktik plagiarisme dan melemahkan proses belajar yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, penting bagi guru dan institusi pendidikan untuk mengarahkan penggunaan ChatGPT secara bijak. Alih-alih dianggap ancaman, teknologi ini dapat menjadi peluang besar dalam memperkaya metode belajar dan mendorong inovasi di ruang kelas. Kuncinya terletak pada literasi digital yang kuat dan kebijakan penggunaan yang tepat. [olv]
Narasi dan Gambar ini dibuat dengan bantuan AI