Cahyo Febri Wijaksono, Mahasiswa MP Terpilih sebagai Juara 2 Mawapres Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Tahun 2022

mp.unesa.ac.id – Senin(25/04/2022) PILMAPRES (Pilihan Mahasiswa Berprestasi) merupakan ajang pemilihan mahasiswa berprestasi yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun oleh seluruh kampus. Cahyo Febri Wijaksono, mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan tidak henti-hentinya menjadi sorotan karena sering kali bikin bangga jurusan dengan pencapain prestasinya. Kali ini, ia terpilih menjadi juara kedua Mawapres Muda Tingkat Fakultas yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
Cahyo Febri Wijaksono merupakan mahasiswa semester 4 yang sekaligus sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan ini memang memiliki bekal pengalaman dan jam terbang yang cukup mumpuni dalam hal kompetisi, organisasi, dan publikasi. Berbagai kompetisi di bidang essay dan karya tulis ilmiah sudah sering ia dapatkan bahkan juga beberapa kali menerbitkan buku karya tulisannya sendiri.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Cahyo, ia berhasil menjuarai kedua Mawapres muda setelah melewati berbagai tahapan mulai dari tahap administrasi, tahap kedua, sampai tahap final. Untuk syarat utama mengikuti kompetisi ini yaitu Minimal IPK 3,0, dan menyertakan capaian unggulan terbaik selama menjadi mahasiswa diantaranya prestasi, penghargaan, organisasi, kewirausahaan, pengabdian masyarakat, pemateri, publikasi, dan lainnya yang dinilai berdasarkan tingkat tertentu.
“Jadi yang pertama ada tahapan administrasi yang meliputi portofolio prestasi akademik maupun non akademik,pembuatan gagasan kreatif dalam bentuk karya tulis dan poster yang isinya visualisasi dari gagasan kreatif tersebut. Kemudian tahap kedua yaitu test kemampuan bahasa inggris dan wawasan kebangsaan serta presentasi karya yang dilaksanakan secara daring tanggal 18 April 2022. Kemudian disusul tahap final yaitu presentasi gagasan kreatif menggunakan bahasa Inggris secara offline pada tanggal 19 April 2022” ungkapnya.
Ada hal menarik sebelum Cahyo dinobatkan sebagai juara 2 mawapres muda. Beberapa hari sebelum akhirnya memutuskan mengikuti Pilmapres, ternyata ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak tertarik untuk mengikuti kompetisi ini karena ada bidang yang dirasa belum dikuasai. Namun, karena dorongan dan dukungan dari dosen serta rekan mahasiswa membuat Cahyo berubah pikiran dan mencoba mengikuti kompetisi Pilmapres.
“Awalnya saya tidak ada target selama kuliah mengikuti kompetisi semacam ini bahkan saya tidak tertarik mengikuti Pilmapres karena ada bagian yang cukup tidak saya kuasai yaitu bahasa inggris. Namun, karena ada dorongan dan dukungan dari dosen serta para rekan mahasiswa lainnya membuat saya akhirnya mencoba mendaftarkan diri. Dan untuk menutupi kekurangan di bagian bahasa inggris, saya memaksimalkan di gagasan kreatif dengan membuat sebuah gagasan pembaharuan yang cukup unik. Selain itu, saya juga berhasil memberikan jawaban dari setiap pertanyaan yang diberikan dewan juri secara lugas dan disertai data yang ada. Yang menjadi pembeda saya dengan peserta lain waktu itu yaitu dimana saya memakai pantun berhasa inggris. Jadi saya rasa poin plus di bagian gagasan kreatif, presentasi, dan sesi tanya jawab cukup membantu menutupi kekurangan saya di bagian bahasa Inggris” ujarnya.
Selain dorongan dari dosen dan rekan sesama mahasiswa, ternyata senang mengikuti kompetisi juga menjadi alasan Cahyo mencoba mengikuti Pilmapres.
“Selama berkuliah, saya sangat nyaman dan senang berada dalam atmosfer kompetisi. Ketika saya bertemu dengan teman-teman yang sebidang dan kemudian saling bersaing untuk menjadi yang terbaik disitulah saya merasa nyaman. Dengan mengikuti kompetisi, membuat saya menjumpai gagasan lain yang lebih menarik, disitu pula justru akhirnya menambah semangat dan memotivasi untuk berlomba-lomba menghasilkan gagasan baru yang lebih baik” ungkapnya dengan penuh antusias
Cahyo mengaku senang terpilih sebagai juara 2 mawapres muda dan tidak akan berhenti sampai disini saja. Ia kan berencana untuk lebih mengasah kemampuannya di bidang bahasa Inggris sebagai persiapan mengikuti Pilmapres tingkat utama tahun depan
“Perasaan saya sangat senang setelah terplilih menjadi juara 2 mawapres muda karena sebenarnya tidak ada ekspektasi atau target selama kuliah mengikuti kompetisi ini. Dan terlebih ada test bahasa inggris yang dimana bahasa inggris merupakan bidang yang tidak terlalu saya kuasai. Sehingga menjadi challenge atau tantangan bagi saya tersendiri untuk bisa belajar memperbaiki kekurangan saya di bidang tersebut. Saya berharap kedepannya yang sudah terplih menjadi juara utama mawapres bisa membanggakan fakultas. Semoga FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan) bisa bersaing dengan fakultas lain sebagai wakil dari Universitas Negeri Surabaya yang bersaing di tingkat Nasional. Serta untuk para rekan-rekan mahasiswa yang kemarin sudah terlibat kompetisi di mawapres muda jangan berhenti disitu saja, melainkan tahun depan harus semangat lagi bahkan ajak adik tingkat untuk ikut tergabung dalam kompetisi pilmapres ini. Mari kita persiapkan sedini mungkin untuk siap mengikuti kompetisi Pilmapres tahun depan” ungkapnya. (shl/el)